Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 Februari 2013

Sejarah dan asal usul bola sepak

Bola sepak atau Soccer (lebih dikenal sebagai "football" Amerika) sudah ada sekian lama.Ia nya betul-betul lama. Menurut the National Soccer Hall of Fame and Museum,bola sepak mula dikenal di masa Mesir kuno, Dinasti Ts'in di China, dan orang-orang Indian di Amerika tahun 1600-an.

Bola sepak modern lahir pada pertengahan abad ke 19 di england.Akan tetapi, F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004 sudah secara rasmi mengakui bahawa bola sepak paling awal sekali berasal dari Tiongkok, ketika itu ia disebut Cu Ju (baca: Ju Cü). Permainan bola sepak tertua ini, bermula dari 2400 tahun yang lalu pada masa Chun Qiu Zhan Guo ( Musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama tidak surut. Yang lebih penting lagi ialah, orang Tiongkok kuno ternyata sudah lama bermain bola sepak ini untuk mengukuhkan semangat dan etika mereka.

Di Yunani bermain bola sepak diperkenalkan 800 tahun sebelum Masihi dengan nama episkyro dan harpastron. Pasukan Rome yang menyerbu Yunani tahun 146 sebelum Masihi kemudian mengambil permainan ini dan menyebarkannya dikawasan penaklukan wilayah-wilayah nya di Eropah. Kaisar Rome Julius Caesar tercatat sebagai penggemar harpastrum. Ia menggunakan permainan ini sebagai ujian bagi melatih fizikal pasukan tenteranya. Di Rome, terdapat kawasan harpastrum menyebabkan ia lebih sesuai dimainkan oleh penduduk ketika itu.

Orang Eropah mulai mengenal bola sepak pada sekitar abad 8. Sama seperti di Rome, permainan bola di eropah jauh lebih brutal. Bermain di lapangan yang luas berjarak 3-4 kilometer. Raja Edward II pernah menyebut sepak bola sebagai “permainan setan yang dibenci Tuhan.” Ia melarang rakyatnya melakukan aktiviti ini pada April 1314, terutama untuk kalangan ningrat.bola sepak dianggap kejam kerana menggunakan tengkorak manusia sebagai bola...

Sejarah Bulu Tangkis

Bulutangkis (Badminton) memiliki sejarah panjang. Nama Badminton di dapat dari Badminton House di Gloucestershire Inggris, Rumah dari Duke of Beaufort, dimana olahraga ini dimainkan di abad terakhir. Sebelum Badminton House, ada sebuah permainan yang disebut poona (permainan yang dimainkan oleh petugas stationed tentara Inggris di India).

Sebelum Poona ada Jeu De yang dimainkan di Benua Eropa, sebelum itu, Ti Jian Zi dan karena Anda dapat melihat, itu tidak mudah melacak garis keturunan dari sekarang kita panggil olahraga bulu tangkis! Badminton ada setidaknya dua ribu tahun lalu, yang mengherankan sejarah panjang untuk salah satu Olimpiade olahraga terbaru.
Sejarah Olahraga Bulu Tangkis (Badminton)

Sejarah Bulutangkis (Badminton)
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Pesan Sponsor

Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.

Sabtu, 09 Februari 2013

sejarah candi prambanan

Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan. Beberapa sejarawan lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini untuk menandai kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan wangsa Sailendra penganut Buddha. Pastinya, dengan dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra cenderung lebih mendukung Buddha aliran Mahayana. Hal ini menandai bahwa kerajaan Medang beralih fokus dukungan keagamaanya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap Siwa.

Sejarah Asal Mula Candi Borobudur

Sejarah Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja dan termasuk dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Ada beberapa versi mengenai asal usul nama candi ini. Versi pertama mengatakan bahwa nama Borobudur berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “bara” yang berarti “kompleks candi atau biara” dan “beduhur” yang berarti “tinggi/di atas”.

sejarah kota blitar

Bilamanakah Blitar mulai bebrperan sebagai pusat Pemerintahan?
Penentuan titi mangsa lahirnya Blitar sebagai pusat pemerintahan merupakan jawaban atas masalah hari pendirian Pemerintah Daerah yang kemudian menjadi Kabupaten Blitar. Dari berbagi prasasti yang dipandang sebagai bukti autentik seperti terurai atas, tidak terdapat sebuahpun yang memuat nama Blitar sebagai nama tempat Pusat Pemerintahan. Suatu hal yang pasti bahwa beberapa nama desa atau tempat yang disebutkan dalam prasasti-prasasti itu berada atau termasuk wilayah Kabupaten Blitar sekarang. Kenyataan itu membuktikan bahwa (sebagian) daerah Blitar sejak sepuluh abad yang lalu telah menjadi pusat kehidupan masyarakat yang penting. Berita agak pasti mengenai pertumbuhan Blitar sebagai Pusat Pemerintahan mulai ada sejak awal pemerintahan Raja-raja Majapahit. Sebagimana dapat dibuktikan dalam sejarah Kerajaan Majapahit lahir setelah Raden Wijaya berhasil mengusir tentara Tartar Ku Bilai Khan pada Tahun 1293 M. (Pararaton : 33)

Sejarah Kabupaten Pasuruan

Pasuruan adalah sebuah kota pelabuhan kuno. Pada zaman Kerajaan Airlangga, Pasuruan sudah dikenal dengan sebutan "Paravan" . Pada masa lalu, daerah ini merupakan pelabuhan yang sangat ramai. Letak geografisnya yang strategis menjadikan Pasuruan sebagai pelabuhan transit dan pasar perdagangan antar pulau serta antar negara. Banyak bangsawan dan saudagar kaya yang menetap di Pasuruan untuk melakukan perdagangan. Hal ini membuat kemajemukan bangsa dan suku bangsa di Pasuruan terjalin dengan baik dan damai.

Sejarah Proklamasi

PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI

 

Sejarah, latar belakang serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam proses kemerdekaan RI

 

MERDEKA!!!.. MERDEKA!!!.. MERDEKA!!!



Latar Belakang

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau Dokuritsu Junbi Cosakai, berganti nama menjadi PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Sejarah Kota Batu

Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.
Pada waktu pemerintahan Raja Sindok , seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Raja Sendok untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti.

BERNOSTALGIA SEJARAH DI KOTA PAHLAWAN

Bernostalgia Sejarah di Kota Pahlawan

HL | 12 January 2013 | 08:50 Dibaca: 188   Komentar: 0   1 menarik
Maju tak gentar…Membela yang benar…Maju tak gentar…Hak kita diserang…Maju serentak…Mengusir penyerang…Maju serentak…Tentu kita kita menang. Itu merupakan bait lagu yang mengkisahkan tentang sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia mempertahan kan Kemerdekaan. saya pun menuju ke kota Pahlawan untuk mengetahui bekas sejarah bangsa Indonesia.
1357953759849604614
peringatan hari pahlawan
Kota Surabaya menyimpan kisah kepahlawanan, kisah keberanian para pemuda yang bahu membahu mempertahan kan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meski telah melawati waktu yang panjang , namun jejak sejarah masih tersisa. Salah satu peristiwa heroit adalah aksi penyobekan bendera belanda di hotel yamato atau hotel orange di tahun 1945. Dengan penuh keberanian arek-arek suroboyo memanjat dan menurunkan bendera Merah, Putih, Biru serta merobek nya hingga tinggal warna merah dan putih.

Jelajah Kota Malang, Mengenal Sejarah dan Budaya

 

 

 

Sebelum tahun 1914 Malang masih merupakan bagian dari Karesidenan Pasuruan dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh Assisten Residen yang berkantor di selatan alun-alun (sekarang Kantor Pemberdaharaan dan Kas Negara). Setelah 1 April 1914, kota Malang berhak menjalankan pemerintahan sendiri dengan dipimpin oleh seorang Walikota. Kantor pemerintahan di alun-alun dianggap tidak mewakili gaya pemerintahan baru yang lebih modern, sehingga diusulkan untuk membuat pusat pemerintahan baru di daerah JP Coen Plein (Alun-Alun Bundar).
Nah di situlah tempat dimulainya Jelajah Kota Malang yang merupakan rangkaian acara #oblongmerahmuda dalam rangka ulang tahun komunitas Blogger Ngalam Malang yang ke 4. Yup di Alun-Alun Bundar pusat pemerintahan kota Malang. Tema mengenang sejarah dan memajukan budaya pas banget dengan jelajah kota Malang yang diadakan sehari setelah seminar di kampus STIE Malangkucewara Malang, yaitu pada 8 Januari.
Jelajah kota Malang ini, jalan-jalan ke tempat-tempat sejarah juga budaya peninggalan kota Malang. Yuk simak diajak ke mana aja blogger-blogger peserta #oblongmerahmuda termasuk Rusa oleh Dwi Cahyono pemandu wisata dalam jalan-jalan kali ini.
1. Balai Kota Malang
Seperti diceritakan di awal, Balai Kota adalah destinasi pertama dalam jelajah kota Malang ini. Menurut sejarah yang ditulis di buku Malang – Telusuri Dengan hati oleh Dwi Cahyono, dulunya sempat diadakan sayembara untuk desain gedung Balai Kota Malang. Namun dari 22 peserta lomba tidak ada yang memenuhi syarat. Desain gedung akhirnya menggunakan rancangan HF Horn dari Semarang dan memakan waktu selama 2 tahun, dari 1927-1929. Ruang walikota didesain sendiri oleh G.C. Citroen, arsitek Belanda yang lama menetap di Surabaya.

Di Depan Balai Kota (Foto by Fajar Mc Xoem)
Sayang di Balai Kota ini cuma mampir dan dijelasin di halamannya saja, gak sempat masuk ke dalam.
 2. Tugu Alun-Alun Bundar
Setelah dari Balai Kota, nyebrang pas di depannya ke Tugu Alun-Alun.
Tepat setahun setelah proklamasi Indonesia, dilaksanakan peletakan baru pertama sekaligus menempatkan oorkonde (prasasti) dalam fondamen pembangunan tugu peringatan proklamasi kemerdekaan di malang. Sempat hancur pada saat agresi militer Belanda II hingga hanya tersisa fondasinya saja, baru pada 20 Mei 195

Gak ada singa berkaca mata duduk di bawah Tugu (Foto by Aziz Hadi)
Ada cerita lucu mengenai tugu itu, katanya orang Malang pada waktu itu sangat bangga dengan tugu itu, mereka berprinsip selama tugu berdiri, perjuangan tak akan berakhir, akhirnya Belanda mengebom tugu, maka hancurlah tugu, dan sempat lemes orang-orang Malang pada waktu itu.
3. Jembatan Kahuripan
Kenapa Malang sempat menjadi nominasi sebagai ibukota negara? karena Malang sangat memperhatikan lingkungan, semua bangunan menghadap ke sungai, termasuk di daerah kahuripan ini. Begitulah yang diungkapkan mas Dwi Cahyono yang menjelaskan sambil nunjuk-nunjuk sungai dari jembatan.

Sungai Brantas di bawah jembatan Kahuripan (Foto by Dian)
Sayang sekarang semua bangunan membelakangi sungai, dan sungai jadi tidak berfungsi. Seperti yang dikatakan Dwi cahyono, Malang dibelah oleh 3 sungai dan 4 gunung besar.
Menurut sejarah, Jembatan Kahuripan dibangun selama 6 tahun mulai dari tahun 1924, jembatan tidak lagi hanya berfungsi sebagai penghubung jalan Kahuripanm dan Semeru yang merupakan jalan protokol di Malang, tapi juga untuk memecah keramaian dari alun-alun ke daerah Stadion Gajayana.
4. Kayutangan
Ke arah selatan dikit dari Jembatan Kahuripan, Rusa dan teman-teman diajak ke Kayutangan. Lagi-lagi, seperti yang diungkapkan oleh mas Dwi Cahyono ada dua versi yang menyebutkan asal usul nama Kayutangan. Pertama sebelum tahun 1942 terdapat papan penunjuk arah besar yang berbentuk tangan yang dibuat oleh Belanda. Kedua, di saat mulai berkembangnya kawasan alun-alun, di ujung terdapat pohon menyerupai tangan. Sekitar 1960-1970an pertokoan ini menjadi pusat keramaian di Malang dengan ragam antara lain perdagangan umum, perkantoran, bioskop dan lain-lain.
5. Perempatan Kayutangan
Kalau melewati perempatan Kayutangan, pasti melihat bangunan kembar, tapi sayang sekarang bangunan itu tak tampak seperti kembar lagi kalau tidak dilihat dengan seksama. Bangunan kembar itu merupakan desain arsitek belanda, Karel Bos. Beberapa orang menganggap bahwa bentuk kembar bangunan ini menggambarkan pintu gerbang menuju ke arah Semeru, sementara sebagian lagi berpendapat bahwa desain kembar tersebut terinspirasi dari putra kembar Karel. Garya arsitektur bangunan ini beraliran Nieuwe Bouwen dengan ciri khas menara pengawas di atas gedung.
6. Monumen Chairil Anwar
Berjalan ke arah barat lagi, kita akan mendapati Monumen Chairil Anwar. Rusa sih sempat kaget, lah koq bisa ada Monumen Chairil Anwar di sini. Kata mas Dwi Cahyono sih karena pada waktu itu beberapa tokoh suka sama sastra, termasuk sama puisi-puisi Chairil Anwar. Ditambahkannya lagi sih, katanya berjuang tidak hanya bisa dilakukan dengan turun ke medan perang, tapi juga bisa dengan diwujudkan dalam senin atau penulisan pemikiran.

Bertanduk di Monumen Chairil Anwar (Foto by Dian)
7. Toko Oen
Toko lawas ini berdiri sejak tahun 1930 (huwaw lama sekali ya), toko ini merupakan satu-satunya restoran keluarga Cina bermarga Oen yang menyediakan menu Belanda. Pada saat kongres KNIP tanggal 25 februari 1947, restoran ini menjadi tempat berkumpulnya para peserta kongres Indonesia untuk makan siang. Ketika sebagian kota Malang dibumihanguskan, restoran ini termasuk salah-satu bangunan yang selamat. Hingga kini interior dan resep tradisonal khas kolonialnya masih dipertahankan.

"Jangan lupa tangannya" Kata Fajar Mc Xoem (Foto by Fajar Mc Xoem)
Letak Toko Oen ini berada disebrang barat daya Monumen Chairil Anwar, tinggal nyebrang dikit deh.
8. Alun-Alun Kota
Pada masa pra kolonial, perkembangan konsep tata ruang untuk pusat kegiatan masyarakat hampir sama, yaitu adanya lapangan luas yang ditanami satu atau dua buah pohon beringin yang disebut alun-alun. Biasanya, Kantor Bupati selalu ditempatkan di selatan alun-alun karena kepercayaan sakral daerah setempat. namun karena malang dianggap sebagai daerah dengan pertahanan yang kuat, maka khusus untuk kantor Bupati malang kepercayaan tersebut diubah sehingga posisi kantor bupati berada di sebalah timur-alun-alun.

Di Alun-ALun Kota (Foto by Dian)
Belanda sengaja menempatkan kantor bupati berhadapan dengan Assisten Residen, di samping Masjid Jami’ dan berhadapan dengan penjara untuk mempermudah pengawasan.
9. Museum Brawijaya
Museum ini dibangun di atas lahan seluas 10.500m2, museum ini resmi dibuka pada 4 Mei 1968 dengan nama Brawijaya Sesanti Citra Uthapana Cakra yang berarti sinar yang membangkitkan kekuatan.

Di depan Museum Brawijaya (Foto by Fajar Mc Xoem)

Entah itu meriam apa namanya :) (Foto by Fajar Mc Xoem)

Masih di Museum Brawijaya (Foto by Dian)
Koleksi Museum Brawijaya antara lain tank hasil rampasan tentara  Jepang di Surabaya, Tank Amphibi AM Track, Meriam 3,7 inci “sibuang” dan Gerbong Maut.
Museum Brawijaya juga memiliki buku-buku sejarah perjuangan, alat transportasi pos jaman perjuangan.
10. Inggil Museum Resto
Ini adalah tempat terakhir yang dikunjungi dalam Jelajah Kota Malang #oblongmerahmuda, museum ini berada di dalam restoran budaya Jawa yang konsisten mengangkat ke-inggil-an budaya jawa dalam menjamu para tamunya dengan menggunakan pakaian, bahasa masakan, tata ruang ornamen serta perlengkapan makanan khas Jawa.

Ini mungkin foto terakhir dengan jari membentuk huruf X dan L (Foto by Fajar Mc Xoem)

Ini tempatnya sumpah keren gila (Foto by Fajar Mc Xoem)
Museum resto ini menyimpan benda-benda kolonial yang berusia lebih dari seabad. Peninggalan cagar budaya ini merupakan bagian dari program sosial Restoran Inggil yang dilaksanakan sejak 1993 dalam rangka pendataan, pelaporan dan penyelamatan cagar budaya.
Restoran Inggil pernah menjadi restoran terbaik di jawa Timur pada tahun 1997 dan 100 restoran terbaik dunia-Madrid Spanyol pada tahun 1998.
Di restoran ini pula rangkaian acara ulang tahun Blogger Ngalam ditutup.
Berbagai data yang Rusa tuliskan di atas adalah bersumber apa yang diterangkan mas Dwi Cahyono pas sedang jelajah, juga dari catatan yang dibagikan kepada peserta jelajah yang juga bersumber pada buku karangnya, Malang – Telusuri dengan Hati.
Semua foto jembretan dari kameranya Aziz Hadi, Dian Zput dan Fajar Mc Xoem.